Di era modern yang serba digital saat ini, Sudah banyak sekali satelit mengorbit bumi dalam tiap harinya, dan menjadi tulang punggung dunia digital modern. Mulai dari siaran TV, sinyal HandPhone, internet hingga prakiraan cuaca, dari navigasi lokasi hingga komunikasi darurat di daerah terpencil, satelit hadir sebagai infrastruktur yang menghubungkan komunikasi dan layanan digital di seluruh pelosok penjuru dunia.
Apa itu Satelit?
Satelit dalam Ilmu Pengetahuan Alam merupakan sebuah benda yang mengelilingi dan mengorbit sebuah objek yang lebih besar di luar angkasa dan bekerja berdasarkan prinsip gravitasi yang membuatnya tetap berada dalam lintasannya/orbit.
Satelit ada 2 macam jenis, yaitu alami dan satelit buatan. Contoh satelit alami adalah Bulan, dimana bulan ini mengelilingi Planet. Sedangkan satelit buatan adalah teknologi buatan manusia yang sengaja didesain dan ditempatkan di orbit luar angkasa untuk menjalankan fungsi/misi yang sudah ditentukan. Misi satelit buatan dapat berupa komunikasi, navigasi, hingga pengamatan bumi. Fungsi-fungsi tersebut menjadi dasar penerapan di gunakan di berbagai bidang sektor, seperti layanan maritim, pertahanan dan keamanan, pertanian, manajemen bencana, telekomunikasi, serta banyak bidang lainnya. Jadi satelit buatan manusia ini berperan sebagai infrastruktur pendukung yang mendasari banyak layanan digital modern.
Mengapa Satelit Penting bagi manusis?
Bagi manusia, keberadaan satelit bukan sekadar pilihan teknologi saja, akan tetapi juga merupakan kebutuhan dan strategis untuk menjamin dan menjaga kedaulatan digital. Melalui pengamatan bumi berbasis sensor optik, kita dapat memantau dan mengantisipasi sumber daya alam, mendeteksi potensi bencana sejak dini, seperti gempa, banjir, atau erupsi gunung berapi, ketika infrastruktur komunikasi darat rusak dan tidak dapat berfungsi, satelit menjadi saluran komunikasi andalan. Satelit memungkinkan percepatan koordinasi tanggap darurat, distribusi bantuan, dan pemulihan layanan dasar di daerah terdampak, terutama di wilayah yang sulit dijangkau. Dengan kemampuan tersebut, satelit tidak hanya berfungsi sebagai pendukung infrastruktur digital saja, akan tetapi juga sebagai elemen penting dalam sistem ketahanan nasional.
Klasifikasi Satelit Berdasarkan Orbit dan Fungsi
Pemilihan orbit satelit ditentukan oleh kebutuhan layanan dan cakupan yang ingin dicapai. Adapun klasifikasi satelit berdasarkan orbitnya, dibagi menjadi:
• Low Earth Orbit (LEO), yang posisinya berada di ketinggian 200–2.000 km di atas permukaan bumi, latensi ini tergolong rendah.
• Medium Earth Orbit (MEO), posisinya berada antara 2.000–20.000 km di atas permukaan bumi, umumnya digunakan untuk sistem navigasi global seperti GPS.
• Geostationary Earth Orbit (GEO), posisinya berada antara ketinggian sekitar 35.786 km di atas permukaan bumi, ketinggian ini memungkinkan satelit berada di posisi yang relatif tinggi, sehingga sangat cocok untuk layanan broadcast / siaran TV, backhaul, dan layanan yang membutuhkan cakupan luas antar benua.
Satelit bukan lagi pelengkap dalam ekosistem digital manusia, melainkan juga fondasi strategis yang menopang konektivitas, kedaulatan, dan ketahanan sebuah negara. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan wilayah maritim seluas 6,4 juta km² dan lebih dari 17.000 pulau, mengandalkan satelit untuk menjangkau seluruh wilayah darat dan perairan, dari pusat kota hingga desa terpencil yang tidak terlayani infrastruktur darat.
Ke depannya, penguatan ekosistem satelit harus terus didorong melalui kebijakan yang progresif, inovasi teknologi, dan kolaborasi lintas sektor. Dengan langkah tersebut, kita dapat memastikan bahwa kemajuan digital benar-benar dirasakan oleh seluruh manusia, tanpa terhalang oleh jarak, medan, atau keterbatasan infrastruktur darat. Sekian dan terimakasih
Judul Artikel "
